![]() |
| Foto: Istimewa |
Dumai, SelayangNews.com - Kritik keras datang dari salah satu pemuda Melayu asli Dumai, Ahmad Aldo Riwaldi, yang menyoroti minimnya perhatian perusahaan-perusahaan besar di Kota Dumai terhadap tenaga kerja lokal. Menurutnya, banyak perusahaan beroperasi di Dumai namun hanya sedikit yang memberi ruang bagi anak tempatan untuk bekerja.
“Perusahaan di Dumai berserak di mana-mana, tapi untuk anak tempatan mau bekerja saja susah. Mereka lebih utamakan orang luar. Padahal, setiap tahun jumlah sarjana dan lulusan SMA di Dumai terus bertambah,” tegas Ahmad Aldo dengan nada kecewa.
Ia menilai kondisi ini sangat memprihatinkan. Padahal, selama beroperasi, banyak perusahaan di Dumai justru kerap menimbulkan masalah lingkungan dan kecelakaan kerja yang merenggut nyawa pekerja. “Sudah tak bantu masyarakat, malah buat masalah. Perusahaan di Dumai ni tak berotak! Tak pikirkan hak masyarakat,” tambahnya dengan lantang.
Ahmad Aldo juga menyindir keras para pejabat di pemerintahan, terutama Wali Kota Dumai dan anggota DPRD Dumai, yang dinilainya hanya duduk manis tanpa memperjuangkan nasib rakyat.
“Jangan cuma pandai ambil untung pribadi. Kalau sudah duduk di kursi, ingat amanah rakyat. Jangan cuma berjanji, tapi tak ada bukti!” ujarnya geram.
Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah nyata dalam memperjuangkan hak tenaga kerja lokal agar tidak terus tersingkir di tanah sendiri.
“Kami, anak tempatan, bukan mau belas kasihan. Kami hanya ingin keadilan dan kesempatan yang sama di kota kami sendiri,” tutupnya tegas.
Editor : Redaksi
