Dumai, SelayangNews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit II Dumai terus memperkuat komitmen serta upayanya dalam memastikan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dipahami oleh seluruh pekerja, termasuk kontraktor dan mitra kerja perusahaan. Hal ini terwujud melalui kunjungan VP Subsidiary Risk Management PT Pertamina (Persero) Bonifasius Harson Muryanto bersama rombongan pada Rabu (12/11) dalam rangka Management Walkthrough (MWT) ke Kilang Pertamina Dumai.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam meningkatkan kinerja operasional yang andal, efisien dan berkelanjutan sekaligus memastikan implementasi budaya keselamatan kerja yang mengedepankan aspek HSSE di setiap aktivitas kerja. Dalam kegiatan MWT tersebut, jajaran manajemen Kilang Pertamina Dumai serta VP Subsidiary Risk Management Pertamina Bonifasius Harson Muryanto dan rombongan meninjau sejumlah area kritikal dan fasilitas operasi di Kilang Dumai.
Tak hanya meninjau area kritikal dan kondisi fasilitas operasi, seperti tangki-tangki penyimpanagan, Main Control Room dan Jetty (pelabuhan), Bonifasius juga menyempatkan diri hadir di tengah para pekerja dan mitra kerja untuk menyapa serta berdialog dan berdiskusi langsung guna mendengar aspirasi mereka terkait operasional maupun tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Setelah rangkaian peninjauan lapangan, kegiatan MWT dilanjutkan dengan sesi diskusi konstruktif di Ruang Rapat Solar untuk membahas aspek-aspek yang perlu ditingkatkan serta area perbaikan yang harus diakselerasi guna memperkuat keselamatan dan keandalan operasional kilang.
“Ini merupakan tugas kami untuk mengetahui persis apa yang menjadi tantangan aspek HSSE, terutama safety. Kita ingin memastikan bahwa tidak hanya kita di level leaders yang paham dan mengerti tapi juga teman-teman kita di lapangan, terutama sub kontraktor maupun kontraktor yang ada di lapangan,” ujar Bonifasius.
Dalam sesi diskusi, Bonifasius Harson Muryanto menyoroti sejumlah aspek penting, diantaranya penguatan langkah mitigasi serta aspek risk management. Ia menegaskan, “Kita tidak boleh ada yang terlewat, harus ada mitigasi dan perbaikan. Kita juga harus memastikan health risk berjalan secara berkelanjutan dan melakukan SIKA (Sistem Izin Kerja Aman) monitoring, khususnya pada pekerja baru,” katanya.
Kegiatan MWT ini turut dihadiri Awangga Gesang Wijaya selaku Manager Downstream Risk Management, Muhamad Anis selaku Manager Policy & Business Process Alignment, Ivonne Deasy selaku Manager Environment, serta Malvina Sri H. selaku Senior Analyst I Environment Sustainability. Kehadiran para pejabat fungsi tersebut semakin memperkuat proses peninjauan lapangan, memastikan setiap aspek pengendalian risiko, kepatuhan HSSE, serta integritas fasilitas berjalan sesuai standar tata kelola operasional Pertamina.
Sementara itu, Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) PT KPI RU II Dumai Isnandhi Dwi Saputra yang mewakili General Manager PT KPI RU II Dumai Iwan Kurniawan menyampaikan apresiasi atas dukungan manajemen PT Pertamina (Persero) terhadap kinerja operasional RU II Dumai. “Terimakasih atas dukungan dan masukan yang diberikan untuk kinerja operasi RU II Dumai, ini kami jadikan perbaikan dan menjadi justifikasi untuk melakukan upaya-upaya yang lebih masif lagi kedepannya untuk keberlangsungan operasional kilang yang semakin andal dan optimal,” ujarnya
Lebih lanjut, Isnandhi menjelaskan bahwa perusahaan terus memperkuat kesadaran pekerja dan mitra kerja terhadap aspek keselamatan. Ia menjelaskan di PT KPI upaya tersebut juga semakin diperkuat dan dilaksanakan secara masif melalui program Safety Leadership Program (SLP) 4.0. “Program ini kami coba rancang dengan pendekatan psikologis dan menyentuh aspek religiusnya mereka agar kesadaran terhadap keselamatan tumbuh semakin kuat dan menjadi bagian dari perilaku kerja sehari-hari,” sambungnya.
Dalam mendukung upaya peningkatan aspek keselamatan kerja di lini operasional, Kilang Dumai tidak hanya menjalankan toolbox meeting secara konsisten, tetapi juga menambah safety campaign, khususnya di area-area kritikal untuk memperkuat kesadaran serta implementasi budaya HSSE di lingkungan kerja. Upaya tersebut juga semakin diperkuat dengan hadirnya teknologi pengawasan berbasis Artificial Intelligence (AI), yaitu RUVISION. Berbeda dengan CCTV konvensional, sistem AI-CCTV dilengkapi dengan fitur Human Detection yang mampu menganalisis data secara real-time, termasuk mendeteksi perilaku pekerja, potensi bahaya, maupun pelanggaran aspek keselamatan.
Pada kesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI RU II Dumai Agustiawan menambahkan kegiatan MWT merupakan langkah penting dalam menjaga keandalan operasi kilang. Peninjauan langsung di lapangan dan masukan konstruktif dari jajaran manajemen di tingkat pusat menjadi ruang evaluasi untuk memperkuat upaya-upaya yang telah dijalankan sekaligus mendorong proses perbaikan berkelanjutan di Kilang Dumai.
“Melalui tinjauan lapangan, diskusi yang konstruktif dan masukan langsung dari manajemen pusat memberikan perspektif yang lebih komprehensif untuk memastikan operasional berjalan aman, andal, dan sesuai standar perusahaan. Dengan demikian, seluruh proses perbaikan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terukur sehingga operasi Kilang Dumai semakin andal dan optimal,” kata Agustiawan, Senin (17/11).
Setelah melaksanakan rangkaian MWT di Kilang Dumai, rombongan VP Subsidiary Risk Management PT Pertamina (Persero) Bonifasius Harson Muryanto juga melakukan hal serupa dengan meninjau operasi Kilang Pertamina Sungai Pakning dan di dampingi langsung oleh Manager Production Kilang Pertamina Sungai Pakning, Agenda peninjauan tersebut didampingi langsung oleh Manager Production Kilang Pertamina Sungai Pakning, Ririanti Safrida. Melalui kegiatan MWT ini, PT KPI RU II menegaskan komitmennya untuk memastikan operasional kilang di seluruh unit berjalan aman, andal, serta berorientasi pada peningkatan berkelanjutan di di seluruh wilayah unit operasi, baik di Dumai, Sungai Pakning, maupun Pangkalan Brandan.
Editor : Redaksi



